Pengin naik reputasi cepet ?
Tenang aja bro
Gue punya aplikasinya
Pengin tau caranya ?
Langsung aja
1. Login seperti biasa di aplikasi BotQuestWorldnya
2. Pilih server favorite anda
3. Pilih Bot Reputasi apa yang mau anda jalanin
pilihannya ada di pojok kiri bawah
4. tunggu deh, kalo dirasa udah cukup klik stop bot
have fun :D
untuk mendownload aplikasinya klik salah satu link dibawah
BotQuestWorld Versi 1.8
Jumat, 30 November 2012
Jumat, 16 November 2012
Zat Adiktif Dan Psikotropika
1. Zat Adiktif
Zat adiktif adalah istilah untuk zat-zat
yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan
ketergantungan psikologis yang panjang (drug dependence). Kelompok zat adiktif
adalah narkotika (zat atau obat yang berasal dari tanaman) atau bukan tanaman,
baik sintetik maupun semisintetik, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit, dan dapat
menimbulkan ketergantungan.
a. Ganja
Ganja atau mariyuana merupakan zat adiktif
narkoba dari golongan kanabionoid. Ganja terbuat dari daun, bunga, biji, dan
ranting muda tanaman mariyuana (Cannabis sativa) yang sudah kering.
Tanda-tanda penyalahgunaan ganja, yaitu
gembira dan tertawa tanpa sebab, santai dan lemah, banyak bicara sendiri,
pengendalian diri menurun, menguap atau mengantuk, tetapi susah tidur, dan mata
merah, serta tidak tahan terhadap cahaya dan badan kurus karena susah makan.
Tanda-tanda gejala putus obat (ganja), yaitu sukar tidur, hiperaktif, dan
hilangnya nafsu makan. Tanda-tanda gejala overdosis, yaitu ketakutan, daya
pikir menurun, denyut nadi tidak teratur, napas tidak teratur, dan mendapat
gangguan jiwa.
b. Opium
Opium merupakan narkotika dari golongan opioida, dikenal
juga dengan sebutan candu, morfin, heroin, dan putau. Opium diambil dari getah
buah mentah Pavaper sommiverum.
Opium digunakan untuk menghilangkan rasa sakit karena luka
atau menghilangkan rasa nyeri pada penderita kanker. Namun dalam dosis berlebih
dapat mengakibatkan kecanduan yang akhirnya menyebabkan kematian.
Penggunaannya
yang menyalahi aturan dapat menimbulkan rasa sering mengantuk, perasaan gembira
berlebihan, banyak berbicara sendiri, kecenderungan untuk melakukan kerusuhan,
merasakan nafas berat dan lemah, ukuran pupil mata mengecil, mual, susah buang
air besar, dan sulit berpikir. Jika pemakaian obat ini diputus, akan timbul
hal-hal berikut: sering menguap, kepala terasa berat, mata basah, hidung
berair, hilang nafsu makan, lekas lelah, badan menggigil, dan kejang-kejang.
Jika pemakaiannya melebihi dosis atau overdosis, akan menimbulkan hal-hal
berikut: tertawa tidak wajar, kulit lembap, napas pendek tersenggal-senggal,
dan dapat mengakibatkan kematian.
c. Kokain
Kokain termasuk ke dalam salah satu jenis
dari narkotika. Kokain diperoleh dari hasil ekstraksi daun tanaman koka
(Erythroxylum coca). Zat ini dapat dipakai sebagai anaestetik (pembius) dan
memiliki efek merangsang jaringan otak bagian sentral. Pemakaian zat ini
menjadikan pemakainya suka bicara, gembira yang meningkat menjadi gaduh dan
gelisah, detak jantung bertambah, demam, perut nyeri, mual, dan muntah. Seperti
halnya narkotika jenis lain, pemakaian kokain dengan dosis tertentu dapat
mengakibatkan kematian.
d.
Sedativa dan Hipnotika (Penenang)
Beberapa macam obat dalam dunia kedokteran, seperti pil BK
dan magadon digunakan sebagai zat penenang(sedativa-hipnotika). Pemakaian
sedativa-hipnotika dalam dosis kecil dapat menenangkan, sedangkan dalam dosis
besar dapat membuat orang yang memakannya tertidur.
Gejala
akibat pemakaiannya adalah mula-mula gelisah, mengamuk lalu mengantuk, malas,
daya pikir menurun, bicara dan tindakan lambat. Jika sudah kecanduan, kemudian
diputus pemakaiannya maka akan menimbulkan gejala gelisah, sukar tidur,
gemetar, muntah, berkeringat, denyut nadi cepat, tekanan darah naik, dan
kejang-kejang.
Jika pemakaiannya overdosis maka akan timbul gejala
gelisah, kendali diri turun, banyak bicara, tetapi tidak jelas, sempoyongan,
suka bertengkar, napas lambat, kesadaran turun, pingsan, dan jika pemakaiannya
melebihi dosis tertentu dapat menimbulkan kematian.
e. Nikotin
Nikotin
dapat diisolasi atau dipisahkan dari tanaman tembakau. Namun, orang biasanya
mengonsumsi nikotin tidak dalam bentuk zat murninya, melainkan secara tidak
langsung ketika mereka merokok. Nikotin yang diisap pada saat merokok dapat
menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah, bersifat
karsinogenik sehingga dapat meningkatkan risiko terserang kanker paru-paru,
kaki rapuh, katarak, gelembung paru-paru melebar (emphysema), risiko terkena
penyakit jantung koroner, kemandulan, dan gangguan kehamilan.
f. Alkohol
Alkohol
diperoleh melalui proses peragian (fermentasi) sejumlah bahan, seperti beras
ketan, singkong, dan perasan anggur. Alkohol ini sudah dikenal manusia cukup
lama. Salah satu penggunaan alkohol adalah untuk mensterilkan berbagai
peralatan dalam bidang kedokteran.
Tanda-tanda
gejala pemakaian alkohol, yaitu gembira, pengendalian diri turun, dan muka
kemerahan. Jika sudah kecanduan meminum minuman keras, kemudian dihentikan
maka
akan timbul gejala gemetar, muntah, kejang-kejang, sukar tidur, dan gangguan
jiwa. Jika overdosis akan timbul gejala perasaan gelisah, tingkah laku menjadi
kacau, kendali turun, dan banyak bicara sendiri.
2.
Psikotropika
Psikotropika
adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetik, bukan narkotika dan
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Zat
adiktif hampir semuanya termasuk ke dalam psikotropika, tetapi tidak semua
psikotropika menimbulkan ketergantungan. Berikut ini termasuk ke dalam golongan
psikotropika yang tidak membuat kecanduan, yaitu LSD (Lysergic Acid
Diethylamide) dan amfetamin. Penyalahgunaan kedua golongan psikotropika ini
sudah meluas di dunia.
a. LSD (Lysergic Acid
Diethylamide)
LSD
merupakan zat psikotropika yang dapat menimbulkan halusinasi (persepsi semu
mengenai sesuatu benda yang sebenarnya tidak ada). Zat ini dipakai untuk
membantu pengobatan bagi orang-orang yang mengalami gangguan jiwa atau sakit
ingatan. Zat ini bekerja dengan cara membuat otot-otot yang semula tegang
menjadi rileks. Penyalahgunaan zat ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang
menderita frustasi dan ketegangan jiwa.
b. Amfetamin
Kita
seringkali mendengar pemberitaan di media massa
mengenai penjualan barang-barang terlarang, seperti ekstasi dan shabu. Ekstasi
dan shabu adalah hasil sintesis dari zat kimia yang disebut amfetamin. Jadi,
zat psikotropika, seperti ekstasi dan shabu tidak diperoleh dari tanaman
melainkan hasil sintesis. Pemakaian zat-zat tersebut akan menimbulkan
gejalagejala berikut: siaga, percaya diri, euphoria (perasaan gembira
berlebihan), banyak bicara, tidak mudah lelah, tidak nafsu makan,
berdebar-debar, tekanan darah menurun, dan napas cepat. Jika overdosis akan
menimbulkan gejala-gejala: jantung berdebar-debar, panik, mengamuk, paranoid
(curiga berlebihan), tekanan darah naik, pendarahan otak, suhu tubuh tinggi,
kejang, kerusakan pada ujung-ujung saraf, dan dapat mengakibatkan kematian.
Jika sudah kecanduan, kemudian dihentikan akan menimbulkan gejala putus obat
sebagai berikut: lesu, apatis, tidur berlebihan, depresi, dan mudah tersinggung.
Langganan:
Postingan (Atom)